-->

Selasa, 09 Mei 2017

Sebanyak 100 penari dilibatkan dalam drama tari dalam upacara Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke 724 di halaman Pemkab Mojokerto, Selasa (9/5/2017).

Sebanyak 100 penari dilibatkan dalam drama tari dalam upacara Hari Jadi Kabupaten Mojokerto ke 724 di halaman Pemkab Mojokerto, Selasa (9/5/2017). 

Drama tari berdurasi 15 menit tersebut mengambil berjudul Nusantara Gemolong yang bercerita tentang pencatuhan nusantara.

Sutradara Nusantara Gemolong, Setu (53) yang juga terlibat memerankan sosok Gajah Mada ini menuturkan, drama tari tersebut bercerita tentang penyatuhan nusantara. "Cerita inu yang melatari belakangi sumpah Amukti Palapa, yakni ketika Gajah Mada bisa menumpas seluruh pemberontakan di Majapahit," ungkapnya.

Termasuk kalangan pejabat di lingkaran ring satu raja Darma Putra yang dipimpin Rakuti, mereka melakukan pemberotakan karena saat Majapahit dipimpin Jayanegara dinilai bobrok. Saat itu, Gajah Mada bertekat menyatuhkan nusantara. Dengan diawali dengan ring Bali, ring Sunda sampai nusantara bersatu.

"Dan ketika Jayanegara terbunuh, Gajah Mada jadu patih, sementara Tri Buana Tungga Dewi dinobatkan sebagai Raja Majapahit ketiga. Untuk mengatuhkan nusantara digambarkan dengan repelika perahu dari pulau ke pulau karena yang bisa digunakan saat itu adalah perahu," ujarnya.

Seto menuturkan, cerita tersebut lebih menekan pada guyup rukun karena saat ini Bangsa Indonesia sudah terpecah belah. Sebagai seniman tari, pihaknya berharap Bangsa Indonesia bisa bersatu karena dengan bersatu bisa menatap masa dengan dengan baik daripada bercerai.

"Kerukunan sudah jauh, mudah tersinggung. Esensi kerukunan sudah tipis karena saat ini yang saya lihat dari teman antar teman saja cepat tersinggung.Drama tari ini melibatkan 100 penari dari pelajar tingkat SMA di Kabupaten Mojokerto. Dengan masa latihan hanya satu minggu," jelasnya.[tin/ted]


EmoticonEmoticon